Cara membangun langkah-langkah solusi terhadap masalah diperlukan langkah

Ada beberapa langkah-langkah pemecahan masalah. Pemecahan masalah perlu melalui tahapan-tahapan yang merupakan proses kearah pemecahan masalah.,walaupun pada dasarnya tidak ada cara yang pasti bagaimana melatih memecahkan masalah kepada siswa, namun ada petunjuk atau langkah-langkah yang dapat membantu guru dalam membelajarkan siswanya kearah penggunaan pendekatan pemecahan masalah matematika, agar siswa belajarnya terarah dan mendapat hasil yang baik (Adjie, 2006).

Adjie (2006) mengemukaaan langakah-langkah yang bembantu siswa salam penyelesaian masalah antara lain adalah:

  1. Memahami soal, dalam memahami soal kita harus memahami dan mengidentifikasi apa fakta dan informasi yang di berikan, apa yang ditanyakan, diminta untuk dicari, atau dibuktikan. Adapun langkah-langkah dalam memahami soal adalah: (a) menjelaskan kata atau ungkapan oprasi hitung yang sering digunakan, (b) menjelaskan hubungan antara penjumlahan dengan pengurangan, perkalian dengan pembagian, penjumlahan dengan perkalian, dan mengurangan dengan pembagian, (c) melatih membaca pemahaman dari kalimat pendek den kalimat sederhana ke kalimat panjang dan kompleks, (d) bertanya kepada siswa tentang isi kalimat yang diberikan pada contoh,tentang apa yang diketahui atau data apa yang diberikan dan apa yang ditanyakan atau apa yang dicari, (e) pada tahap awal, pembuatan paragrap cukup terdiri dari satu kalimat, dan jangan berbelit-belit sehingga sulit dimengerti siswa.
  2. Memilih pendekatan atau strategi pemecahan,dalam pendekatan pemecahan masalah banyak sekali alternatif yang kita pakai diantaranya adalah: membuat tabel, membuat gambar, menduga, mencoba, memperbaiki, mencari pola, menggunakan penalaran, menggunakan variabel, membuat persamaan, menggunakan alogaritma, menggunakan sifat-sifat bilangan, menggunakan rumus, menggunakan informasi yang diketahui untuk mengembangkan informasi baru,dan lain-lain.
  3. Menyelesaikan model matematika, disini siswa dituntut untuk trampil menggunakan pengetahuanya tentang konsep-konsep dasar matematika berserta aturan-aturan yang ia ketahui,
  4. Menafsirkan solusi, sebelum ditsfsirkan kedalam bentuk kesimpulan, sebaiknya siswa dibiasakan untuk memeriksa dulu, apakah jawaban hasil penghitungan itu benar atau masih terdapat kekeliruan. Menafsirkan solusi merupakan menemukan jawaban dari permasalahan yang sedang dibahas atau diuraikan.

Sejalan dengan langkah-langkah diatas, Adjie (2006) mengemukakan cara untuk memahami suatu masalah dapat membuat pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

  • Bacalah dan bacalah berulang kembali masalah tersebut. Pahami kata demi kata, kalimat demi kalimat
  • Identitikasi apa yang diketahui dari masalah tersebut
  • Identifikasi apa yang hendak dicarid. Abaikan hal-hal yang tidak relevan dengan permasalahan
  • Jangan menambah hal-hal yang tidak ada sehingga masalahnya menjadi berbeda dengan masalah yang kita hadapi.

Kemudian, langkah pemecahan masalah secara garis besar dikemukaan oleh Soedjadi (Muncarno, 2001), bahwa untuk menyelesaikan soal matematika umumnya dan terutama soal cerita, dapat ditempuh dengan langkah-langkah berikut:

  1. Membaca soal cerita dengan cermat untuk menangkap makna setiap kalimat,
  2. Memisahkan dan mengungkapkan, apa yang diketahui dalam soal, apa yang diminta (ditanyakan) oleh soal, membuat model matematiaka dari soal,
  3. Operasi (pengerjaan) hitung apa yanga diperlukan,
  4. Menyelesaikan model menurut aturan-aturan matematika sehingga mendapat jawaban dari soal tersebut, dan
  5. Mengembalikan jawaban model kepada jawaban soal asal.

Ada banyak strategi dalam pemecahan masalah, tetapi langkah pemecahan masalah yang umum digunakan adalah langkah pemecahan masalah menurut Polya (dalam Prihandoko, 2006) yang meliputi:

Pemahaman masalah berkenaan dengan proses identifikasi terhadap apa saja yang diketahui dan apa yang ditanyankan. Tahapan pemecahan masalah ini sangat penting karena rumusan tentang apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan akan menentukan langkah pemecahan masalah selanjutnya.

Penyusunan rencana penyelesaian yang akan menghasilkan model matematika. Model ini bisa dinyatakan dalam sebuah persamaan, pola bilangan atau simbul, grafik, gambar, atau tabel.

Pelaksanaan rencana penyelesaian

Pelaksanaan rencana penyelesesaian, dilakukan dengan menyelesaikan persamaan, menelusuri pola, mengamati dan menginterprestasikan data dalam tabel, grafik atau gambar. Penyelesaian terhadap model matematika akan menghasilkan sebuah jawaban yang perlu dicek kembali kebenaranya.

Pengecekan kembali kebenaran penyelesaian

Pengecekan jawaban ini delakukan dengan mensubtitusikan jawaban ke dalam bentuk model masalah; apabila proses subtitusi ini menghasilakan sebuah pernyataan yang benar, maka jawaban yang dihasilkan juga benar.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pemecahan masalah matematika kususnya soal cerita adalah : (1) memahami soal, dengan cara membaca soal cerita dengan cermat untuk menagkap makna atau masalah dari tiap kalimat,dan menyajikan masalah dalam bentuk yang lebih jelas dan ringkas, (2) membuat rencana penyelesaian, dengan cara menentukan strategi pemecahan yang didasarkan pada jenis masalah atau soal. Strategi tersebut diantaranya adalah membuat tabel, membuat gambar, menduga, menggunakan penalaran, menggunakan rumus, dan lain-lain, (3) melaksanakan perencanan pemecahan dengan menggunaka operasi (penghitungan) hitung apa yang diperlukan seperti hubungna penjumlahan dan pengurangan, perkalian dan pembagian, pagkat dan akar. (4) penijauan kembali hasil pemecahan masalah, yaitu dengan mengecek hasil penghitungan dan permasalahannya serta mengevaluasi langkahlangkah secara keseluruhan.

  1. Konsep Pemecahan Masalah
    a. Pengertian Pemecahan Masalah (Problem Solving) Menurut Saad & Ghani, 2008: 120, pemecahan masalah adalah pemecahan masalah tertentu melalui proses yang direncanakan yang mungkin tidak dapat dicapai dengan segera. Menurut Polya, 1973: 3, pemecahan masalah adalah usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan. Bagi Goldstein dan Levin (Rosdiana & Misu, 2013: 2), pemecahan masalah didefinisikan sebagai proses kognitif tingkat tinggi yang membutuhkan modulasi dan kontrol daripada rutinitas atau keterampilan dasar. Pemahaman tertentu tentang pemecahan masalah dapat disimpulkan sebagai berikut (Syaiful, 2012:37): 1) Kemampuan pemecahan masalah adalah tujuan umum pengajaran matematika, juga sebagai inti dari pusat matematika dan proses terpenting dalam kurikulum matematika. 2) Pemecahan masalah merupakan keterampilan dasar dalam pembelajaran matematika. Ketika memecahkan masalah matematika, siswa menghadapi berbagai tantangan, seperti kesulitan memahami masalah.Hal ini karena masalah yang mereka hadapi bukanlah masalah yang dihadapi siswa sebelumnya

    b. Tahapan Pemecahan Masalah

    Tahapan Pemecahan Masalah Ada empat tahap pemecahan masalah yaitu; (1) memahami masalah, (2) merencanakan solusi, (3) melaksanakan rencana, (4) memeriksa kembali (Polya, 1973: 5).Diagram pemecahan masalah Polya ditunjukkan pada gambar berikut:

    Menurut diagram polya, pemecahan masalah dijabarkan sebagai berikut : 1) Memahami masalah (problem understanding) Langkah pertama dalam memecahkan masalah adalah dengan memahami masalah. Siswa perlu mengidentifikasi apa yang mereka ketahui, apa yang ada, ukurannya, hubungan dan nilainya, dan apa yang mereka cari. Beberapa saran untuk membantu siswa memahami masalah yang kompleks: (1) mengajukan pertanyaan tentang apa yang diketahui dan dicari, (2) menjelaskan masalah dalam kalimat mereka sendiri, (3) menghubungkannya dengan masalah lain yang serupa, (4) lebih fokus pada bagian penting dari masalah, (5) mengembangkan model, dan (6) menggambar diagram.2) Membuat rencana (devise a plan) Siswa perlu mengidentifikasi operasi yang terlibat dan strategi yang terlibat diperlukan untuk memecahkan masalah yang diberikan, seperti: (1) menebak, (2) mengembangkan model, (3) membuat sketsa diagram, (4) menyederhanakan masalah, (5) mengenali pola, (6) membuat tabel, (7) bereksperimen dan mensimulasikan, (8) bekerja mundur, (9) menguji semua kemungkinan, (10) mengidentifikasi sub tujuan, (11) menetapkan analogi dan (12) mengklasifikasikan data/informasi.3)Melaksanakan rencana (carry out the plan) Apa yang diterapkan jelaslah tergantung pada apa yang telah direncanakan sebelumnya dan juga termasuk hal-hal berikut: (1) mengartikan informasi yang diberikan ke dalam bentuk matematika; dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan perhitungan yang berlangsung. Secara umum pada tahap ini siswa perlu mempertahankan rencana yang sudah dipilih. Jika semisal rencana

    tersebut tidak bisa terlaksana, maka siswa dapat memilih cara atau rencana lain.

    4) Melihat kembali (looking back) Review Aspek-aspek berikut harus dipertimbangkan ketika meninjau langkah-langkah sebelumnya
    untuk memecahkan masalah, yaitu: (1) meninjau semua informasi penting, jika sudah diidentifikasi; (2) meninjau semua perhitungan yang terlibat; (3) mempertimbangkan apakah solusinya logis; (4) mencari alternatif solusi lain; dan (5) membaca ulang pertanyaan dan bertanya pada diri sendiri apakah pertanyaan tersebut benar-benar telah dijawab.

2. Identifikasi Masalah
Masalah sering dikaitkan dengan nasib buruk atau malapetaka. Jika kita melihat lebih dekat sifat masalah, masalah itu sendiri tidak hanya berdampak negatif, tetapi juga ada berbagai macam cara untuk memperbaiki kelemahan yang ada pada diri sendiri. Membicarakan masalah tidak terlepas dari memahami masalah itu sendiri. Meskipun manusia selalu dihadapkan pada masalah, namun banyak orang yang tidak memahami definisi dari masalah itu sendiri.

Pada umumnya masalah dibedakan menjadi 2, yaitu 1. Masalah Sederhana Masalah sederhana mempunyai skala yang kecil, tidak terpaut dengan masalah lainnya, tidak mempunyai konsekuensi yang besar, pemecahannya tidak terlalu rumit dan dapat dipecahkan oleh individu. Lingkup masalah sebatas pada seseorang dan dapat diselesaikan oleh orang itu sendiri. 2. Masalah Kompleks

Masalah rumit maupun juga kompleks mempunyai cakupan skala yang lebih besar dibanding masalah sederhana, dapat terkait dengan berbagai masalah yang lainnya, mempunyai konsekuensi yang sangat besar, dan juga penyelesaiannya membutuhkan kerja sama kelompok serta analisis yang sangat mendalam. Jangkauan masalah ini juga akan berhubungan dengan banyak individu dan juga hanya dapat diselesaikan oleh banyak individu pula.

Bagaimana cara menyelesaikan masalah ? 1. Menyadari Masalah

Langkah pertama seseoramg dalam menyelesaikan sebuah masalah adalah dengan menyadari akan adanya permasalahan yang terjadi. Seseorang harus sadar bahwa ia sedang dihadapkan pada suatu masalah yang membutuhkan sebuah solusi. Dengan begitu, seseorang akan merasa memiliki sebuah kesulitan yang harus segera diselesaikan dengan baik.

2. Memahami Masalah
Jika seseorang menyadari memiliki masalah, maka hal yang harus dilakukan adalah dengan memahami kemudian menjabarkan masalah yang terjadi. Memahami masalah perlu suatu diagnosis tertentu pada suatu kejadian. Diperlukan informasi yang banyak untuk memahami masalah secara utuh dan yang paling penting adalah fokus pada masalah yang dihadapi.

3. Ketahui Penyebab Masalah
Masalah terjadi karena ada penyebabnya. Oleh sebab itu, diperlukan perhatian khusus pada penyebab yang memicu terjadinya masalah agar semuanya cepat selesai.

4. Sederhanakan Masalah
Biasanya, masalah menjadi sangat rumit akibat dari ulah kita sendiri. Putus asa merupakan salah satu penyebab masalah tak kunjung selesai. Oleh sebab itu, sederhanakanlah masalah agar solusi segera didapat.

5. Fokus Pada Solusi
Ketika mendapat masalah, hal yang sering dilakukan adalah menyesali perbuatan yang sudah dilakukan dan sibuk mengasihi diri – sendiri. Hal ini sangat tidak baik karena menyesali dan meratapi tidak akan menyelesaikan masalah. Oleh sebab itu, mulailah focus pada tindakan pemecahan masalah agar solusi segera terwujud. Dengan begitu, masalah dapat diselesaikan dengan baik dan cepat.

6. Kenali Penyelesaian Masalah
Untuk menyelesaikan masalah, perlu mengenali dan mengelompokkan beberapa kemungkinan penyelesaian masalah. Buatlah daftar atau tabel untuk mengelompokkan kemungkinan solusi yang dapat dipakai menyelesaian masalah.

7. Temukan Strategi Penyelesaiannya
Setelah kemungkinan penyelesaian masalah terbentuk, segeralah membuat strategi penyelesaianya. Strategi yang baik diperlukan untuk menyelesaikan segala masalah dengan baik. Seseorang harus paham mengenai masalah yang dihadapi dan dapat menyelesaikan masalah secara efektif dan bijaksana.

8. Evaluasi Implementasi Pemecahannya
Pastikan melakukan evaluasi terhadap solusi pemecahan masalah yang sudah diambil sebelum diimplementasikan untuk menyelesaikan suatu masalah. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan bahwa tindakan yang diambil benar – benar merupakan keputusan yang tepat.

9. Jangan Mengeluh Berlebihan
Kebiasaan mengeluh tidak akan menyelesaikan masalah, justru sikap ini menjadi penyebab otak kita terdoktrin bahwa masalah sangat rumit, kompleks, sulit dan tidak mudah diselesaikan. Kebiasaan ini sangat tidak baik, oleh sebab itu ubahlah kebiasaan ini menjadi tindakan nyata yang menciptakan solusi.

10. Segera Ambil Tindakan
Tindakan nyata dalam menyelesaikan masalah mutlak dilakukan karena pemahaman pada masalah, fokus dalam mencari masalah, kepandaian dalam menyususn strategi tidak akan membuahkan hasil jika tidak segera bertindak menyelesaikan masalah.

11. Atur Emosi
Emosi dari pola pikir seseorang adalah dua hubungan yang saling berkaitan. Pengendalian emosi yang baik akan mempengaruhi pola pikir yang baik. Oleh sebab itu, apabila seseorang tidak mampu mengendalikan emosinya, maka ia tidak akan dapat berpikir jernih sehingga setiap masalah yang dihadapinya sulit terselesaikan.

12. Berpikir Logis
Berpikir secara logis dan rasional dapat mempengaruhi pola pikir seseorang. Oleh sebab itu, wajib bagi seseorang untuk dapat berpikir secara logis dan positif agar masalah yang dihadapinya dapat diselesaikan dengan baik.

13. Bersikap Proporsional
Kejiwaan seseorang dapat terpengaruh oleh sifat – sifat negatif karena sikap proporsional yang dilakukanya. Oleh sebab itu, dalam menyelesaikan masalah harus dalam kondisi tenang dan santai agar permasalahan dapat terselesaikan dengan baik. Perasaan marah, stress atau sedih tidak akan menyelesaikan masalah, justru membuat masalah menjadi lebih rumit.

Contoh Masalah :
1. Sudah 3 hari Budi tidak masuk sekolah karena harus menunggu ibunya di rumah sakit. Selain bingung, Budi juga tidak ingin ketinggalan pelajaran di sekolah. Namun dirinya tidak tega meninggalkan ibunya yang terbaring sakit di rumah sakit.

2. Bambang tidak bisa konsentrasi belajar. Tetangganya menyelenggarakan pesta hajatan selama 3 hari berturut – turut, sehingga suasana di tempat tinggal Bambang menjadi hingar – bingar.

Dari contoh di atas kesimpulan yang menandakan masalah, yakni : 1. Budi menghadapi ibunya yang sakit dan ketinggalan pelajaran di sekolah.

2. Bambang kesulitan untuk konsentrasi belajar.