Sobat SMP, sebagai salah satu provinsi di Indonesia, Nusa Tenggara Timur tidak hanya menyimpan kecantikan alam yang memikat hati namun juga mempunyai ragam kebudayaan yang tidak kalah menarik untuk ditelusuri. Provinsi yang terkenal dengan Pulau Komodo ini memiliki budaya khas mulai dari tradisi kuliner, upacara adat, kesenian, sampai dengan kebahasaan. Apa saja itu? Yuk, simak lima budaya khas dari NTT yang mungkin belum Sobat SMP ketahui. Show 1. Se’i, Daging Asap Khas Rote Pengasapan adalah salah satu teknik yang telah dilakukan oleh nenek moyang masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mempertahankan kualitas daging sapi. Se’i adalah salah satu hasil olahan daging sapi dengan cara pengasapan yang merupakan hasil olahan khas dari salah satu kabupaten di wilayah Nusa Tenggara Timur, yaitu kabupaten Rote Ndao. Se’i berasal dari bahasa daerah Rote, artinya daging yang disayat dalam ukuran kecil memanjang, lalu diasapi dengan bara api sampai matang. Se’i adalah makanan khas suku Rote yang kemudian merambah selera masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT). Produk daging se’i memiliki keunikan dan spesifikasi. Baik aroma, warnanya yang merah, maupun tekstur yang empuk dan rasanya yang lezat. 2. Aksara Lota Tidak banyak yang mengetahui apabila di kawasan Nusa Tenggara Timur, khususnya Kabupaten Ende, Pulau Flores memiliki aksara asli daerah tersebut yang disebut dengan Lota. Adapun pengguna terbesar aksara Lota di masa lalu yaitu masyarakat etnis Ende yang beragama Islam. Aksara Lota merupakan turunan langsung dari aksara Bugis. Sejarah mencatat, aksara Lota masuk ke Ende sekitar abad ke-16, semasa Pemerintahan Raja Goa XIV, I Mangngarangi Daeng Manrabia bergelar Sultan Alaudin (1593-1639). Kata Lota berasal dari kata lontar. Terdapat 8 aksara Lota Ende yang tidak ada dalam aksara Bugis, yaitu bha, dha, fa, gha, mba, nda, ngga dan rha. Sebaliknya ada 6 aksara Bugis yang tidak terdapat dalam aksara Lota Ende, yaitu ca, ngka, mpa, nra, nyca dan nya. 3. Kesenian Tari Bonet Tari Bonet menjadi salah satu tarian yang selalu hadir dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat komunal yang berkaitan dengan adat istiadat dan tradisi Suku Dawan di Nusa Tenggara Timur. Tari Bonet dikenal dengan cirinya yang khas yaitu bentuk formasin yang melingkar dan juga penggunaan puisi atau pantun dimana di dalam liriknya mengandung kekayaan khasanah sastra lisan Suku Dawan. Tarian ini nyaris selalu ada di setiap kegiatan maupun peristiwa adat masyarakat Dawan, seperti upacara kelahiran, pernikahan, kematian, serta upacara pembangunan rumah, permohonan hujan, dan lain sebagainya. Secara etimologis kata Bonet berasal dari rangkaian kata dalam bahasa Dawan yaitu Na Bonet yang artinya mengepung, mengurung, mengelilingi atau melingkari. 4. Upacara Bijalungu Hiu Paana Baca Juga 3 Cara Mengasah Kemampuan Akting dalam Seni Teater Bijalungu hiu paana adalah sebuah upacara adat yang diselenggarakan warga Wanokaka, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur. Upacara dilaksanakan setiap akhir Februari. Tanggal pastinya ditentukan oleh para Rato (pemimpin spiritual Marapu) dengan melihat tanda-tanda alam serta berdasarkan perhitungan bulan gelap dan bulan terang. Bijal memiliki makna turun atau pergi. Sedangkan Hiu Paana adalah nama sebuah hutan kecil. Jadi bijalungu hiu paana berarti pergi ke hutan Hiu Paana. Dinamakan demikian karena puncak upacara yang berpusat di kampung Waigali ini memang dilaksanakan di hutan itu, tepatnya di sebuah gua kecil tak jauh dari kampung. Dalam upacara ini masyarakat melakukan tradisi ritual Kabena Kebbo (lempar kerbau) dan ritual Teung (potong kerbau). 5. Ritus Pasola Pasola adalah upacara ritual masyarakat yang menganut kepercayaan Marapu di Sumba bagian barat untuk merayakan musim tanam padi. Pasola merupakan bentuk ritual untuk menghormati Marapu, mohon pengampunan, kemakmuran dan untuk hasil panen yang melimpah. Upacara ini biasanya diselenggarakan dalam bulan Februari di daerah Lamboya dan Kodi, dan pada bulan Maret di daerah Gaura dan Wanukaka. Perayaan puncak mulai 6-8 hari setelah bulan purnama. Saat itulah pantai bagian selatan menjadi tempat munculnya milyaran cacing nyale yang kecil-kecil. Pemandangan seperti ini menjadi tanda musim pasola dimulai.
Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP Sumber: http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbbali/sei-olahan-daging-melalui-pengasapan-yang-telah-dilakukan-masyarakat-nusa-tenggara-timur-sejak-zaman-nenek-moyang/ Apa saja adat istiadat dalam keluarga?Ada 6 Contoh Norma Adat Istiadat di Keluarga. Berbicara yang sopan, santun, lembut saat berkomunikasi dengan orang tua di rumah.. Mendengarkan dan melaksanakan nasihat dari orang tua.. Anak dilarang melawan kepada orang tua.. Apa saja adat istiadat yang ada di sekitar lingkunganmu?Jawaban:. upacara pernikahan.. cara berpakaian.. tarian daerah.. Apa contoh adat istiadat?Bentuk adat istiadat adalah aktivitas, kepercayaan atau upacara yang dilakukan secara turun temurun. Contoh adat istiadat adalah upacara pernikahan adat Jawa, upacara potong gigi di Bali atau tradisi Bau Nyale di Lombok, Ngaben, Galungan dan Kuningan yang dilakukan masyarakat Bali.
Apa saja bentuk tradisi atau adat istiadat yang ada di lingkungan masyarakat?Adat Istiadat Masyarakat Indonesia. Upacara Ngaben. Ngaben merupakan salah satu upacara yang berasal dari Provinsi Bali. ... . Ikipalin. Mengutip jurnal Kebudayaan Potong Jari Sebagai Simbol Duka karya Amatus Zonggonau, ada salah satu adat istiadat yang berasal dari Papua. ... . Gigi Runcing. ... . Kebo-keboan. ... . Ritual Tiwah.. |