Makna 5 Lambang Pancasila, Penjelasan Lengkap Lambang Pancasila dan Artinya dari Sila 1 sampai 5
Bobo.id - Apakah teman-teman tahu apa saja lima lambang Pancasila? Bagaimana dengan makna kelima lambang Pancasila itu? Seperti namanya, Pancasila terdiri dari lima sila yang masing-masing memiliki lambang dan maknanya. Lambang sila pertama Pancasila adalah bintang, lambang sila kedua Pancasila adalah rantai, lambang sila ketiga Pancasila adalah pohon beringin, lambang sila keempat Pancasila adalah banteng, dan lambang sila kelima Pancasila adalah padi dan kapas. Dengan mengetahui makna lambang Pancasila, kita bisa mengingat dan menerapkan sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Yuk, cari tahu apa saja makna lambang sila Pancasila! Baca Juga: Makna Pancasila sebagai Ideologi Terbuka dan Dimensi Pancasila sebagai Ideologi Terbuka 1. Makna Lambang Sila Pertama Pancasila - Bintang
Makna lambang sila pertama Pancasila Sila pertama Pancasila berbunyi, “Ketuhanan yang Maha Esa”. Lambang sila pertama Pancasila adalah bintang emas di atas perisai hitam. Baca Juga: Kenapa Tanggal 1 Juni Kita Memperingati Hari Lahir Pancasila Lambang bintang emas bermakna sebagai cahaya kerohanian bagi setiap manusia, teman-teman. Sedangkan, latar belakang warna hitam di bawah lambang bintang emas melambangkan warna alam atau warna asli yang menunjukkan Tuhan sebagai sumber dari segala sesuatu di dunia ini. Penerapan sila pertama dalam kehidupan sehari-hari contohnya: - Beribadah sesuai kepercayaan yang dianut. - Menghargai dan menghormati agama dan kepercayaan orang lain yang berbeda dengan kita. - Saling tolong menolong tanpa membeda-bedakan agama dan kepercayaan yang dianut. Baca Juga: Makna Sila Keempat Pancasila dan Contoh Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari 2. Makna Lambang Sila Kedua Pancasila - Rantai
Makna lambang sila kedua Pancasila, rantai Sila kedua Pancasila berbunyi, “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Lambang sila kedua Pancasila ini adalah rantai yang tersusun dari gelang-gelang kecil. Makna dari gambar rantai itu adalah menandakan hubungan manusia satu sama lain yang saling membantu. Lambang rantai pada sila kedua Pancasila itu terdiri dari mata rantai berbentuk segi empat dan lingkaran yang saling terkait membentuk lingkaran. Mata rantai segi empat melambangkan laki-laki dan mata rantai lingkaran melambangkan perempuan. Sehingga, sesama manusia harus saling membantu satu sama lain. Contoh penerapan sila kedua dalam kehidupan sehari-hari misalnya: - Bersikap adil pada semua orang dan tidak membeda-bedakan orang berdasar latar belakangnya. - Saling membantu satu sama lain bila ada yang kesusahan. - Memberlakukan semua orang dengan adab yang baik. Baca Juga: 3 Tokoh Perumus Pancasila Beserta Isi Rumusan Dasar Negara 3. Makna Lambang Sila Ketiga Pancasila - Pohon Beringin
Makna lambang Pancasila sila ketiga, pohon beringin Sila ketiga Pancasila berbunyi, “Persatuan Indonesia”. Lambang sila ketiga Pancasila adalah pohon beringin. Pohon beringin memiliki akar tunggal panjang yang menunjang pohon itu bisa tumbuh. Akar pohon beringin tumbuh sampai ke dalam tanah dan menggambarkan kesatuan dan persatuan Indonesia. Selain itu, pohon beringin juga memiliki akar yang menjalar ke mana-mana, yang melambangkan negara kesatuan Indonesia yang memiliki beragam latar belakang budaya. Cara menerapkan sila ketiga dalam kehidupan sehari-hari antara lain: - Menjaga kerukunan bangsa Indonesia yang memiliki beragam latar belakang suku, budaya, agama, dan bahasa. - Mencintai Indonesia dengan menjaga kelestarian warisan budaya. - Bersama-sama menjaga persatuan dan hubungan baik satu sama lain, dan tidak mudah terpecah belah. Baca Juga: Bentuk Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila di Lingkungan Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat 4. Makna Sila Keempat Pancasila - Banteng
Makna lambang Pancasila sila keempat, banteng Sila keempat Pancasila berbunyi, “Kerakyatan yang Dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”. Sila keempat Pancasila dilambangkan dengan gambar banteng. Banteng merupakan hewan sosial yang suka berkumpul. Ini melambangkan musyawarah, di mana orang-orang berdiskusi dan berkumpul. Bentuk penerapan sila keempat ini adalah: - Mencari solusi untuk menyelesaikan masalah dengan musyawarah bersama. - Menghormati pendapat orang lain dan tidak memaksakan kehendak diri sendiri ketika bermusyawarah. - Menerima hasil musyawarah untuk kebaikan bersama dengan lapang dada. Baca Juga: Inilah Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Pancasila 5. Makna Sila Kelima Pancasila - Padi dan Kapas
Makna lambang Pancasila sila kelima, padi dan kapas Sila kelima Pancasila berbunyi “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Lambang dari sila kelima Pancasila ini adalah padi dan kapas. Makna dari lambang padi dan kapas itu adalah pangan dan sandang yang merupakan kebutuhan pokok seluruh rakyat Indonesia. Namun, keadilan ini juga berlaku pada semua aspek kehidupan manusia. Beberapa hal yang termasuk penerapan Pancasila sila kelima adalah: - Saling menghormati kewajiban dan hak sebagai warga negara. - Menjalankan kewajiban dan mendapatkan hak yang sama sebagai warga negara. - Menjaga dan menggunakan hak bersama agar bisa digunakan bersama-sama dan memperjuangkan keadilan untuk semua orang. Baca Juga: Makna Lambang Padi dan Kapas dalam Sila Kelima Pancasila Yuk, lihat video ini juga! ------ Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id/ Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Bola.com, Jakarta - Pancasila adalah dasar negara atau pandangan hidup bagi bangsa Indonesia. Hal ini berarti Pancasila dijadikan sebagai petunjuk arah untuk semua kegiatan atau aktivitas dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara dijadikan pedoman semua peraturan di Indonesia termasuk perbuatan warga negara Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Adapun bunyi kelima sila tersebut ialah Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai Pancasila terkandung dalam kelima sila tersebut. Sebagai warga negara yang baik, harus melaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila. Pelaksanaan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila dapat dilaksanakan baik dalam kehidupan di rumah, lingkungan belajar, masyarakat, maupun bernegara. Dengan melaksanakan nilai-nilai dalam Pancasila maka fondasi bangunan kehidupan bernegara di negara Indonesia akan makin kukuh. Ibarat sebuah bangunan, jika fondasinya kukuh maka bangunannya akan kukuh juga. Berikut ini contoh-contoh sikap yang sesuai nilai Pancasila, seperti dilansir dari laman emodul.kemdikbud.go.id, Rabu (13/10/2021). Berita video kata-kata bijak dari pemain Timnas Indonesia U-19 seperti Egy Maulana Vikri, Rachmat Irianto, dan Witan Sulaiman. Sikap yang sesuai nilai-nilai yang terkandung dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa. 1. Percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing. 2. Hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 3. Hidup rukun di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 4. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing. 5. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain. Sikap yang sesuai Nilai-Nilai yang terkandung dalam sila Kemanusiaan yang adil dan beradab. 1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. 2. Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, jenis kelamin, dan warna kulit. 3. Saling mencintai sesama manusia. 4. Tenggang rasa dan tepa selira. 5. Tidak bertindak semena-mena kepada orang lain. 6. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. 7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. 8. Berani membela kebenaran dan keadilan. 9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia. 10. Saling hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain. Sikap yang sesuai nilai-nilai yang terkandung dalam sila Persatuan Indonesia. 1. Meletakkan persatuan, kesatuan serta kepentingan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan. 2. Rela berkorban untuk kepentingan negara. 3. Rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. 4. Bangga berbangsa dan bertanah air Indonesia. 5. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal Ika. 6. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. Sikap yang sesuai nilai-nilai yang terkandung dalam sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. 1. Menghargai bahwa setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. 2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. 3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. 4. Mengedapankan musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. 5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah. 6. Beritikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah. 7. Mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi atau golongan dalam musyawarah. 8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat sesuai hati nurani yang jujur. 9. Mendukung keputusan musyawarah yang menjunjung tingi harkat dan matabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama. 10. Percaya kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan permusyawaratan. Sikap yang sesuai nilai-nilai yang terkandung dalam sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 1. Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan susasana kekeluargaan dan gotong-royong. 2. Adil terhadap sesama. 3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. 4. Menghormati hak orang lain. 5. Suka memberikan pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri 6. Tidak menggunakan hak milik untuk untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah. 7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bertentangan dengan atau kepentingan umum. 8. Suka bekerja keras dan menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama. 9. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan keadilan sosial. Sumber: Kemdikbud |